Pelatihan Kelola Sosial dan Penyegaran P & C FSC
Pelatihan Kelola Sosial
Staf PT Kemakmuran Berkah Timber di Camp Sungai Nyaan, Kutai Barat, kembali menerima pelatihan aspek sosial. Masih bekerjasama dengan konsultan PT Prasetya Karya Sejahtera (PRAKARSA), materi utama pelatihan yang dilaksanakan Senin (14/2) ini adalah aspek kemajemukan hukum, tenurial sistem serta konflik dan manajemen konflik sumber daya hutan.
Materi pelatihan disampaikan oleh Direktur Utama Prakarsa Ir. Agung Nugraha, M.Si. Tujuan pelatihan ini supaya para stf PT KBT memiliki pemahaman yang lebih baik dari sisi konsep serta aturan dan lebih konkrit terkait isu-isu sosial masyarakat.
Meski pelatihan ini lebih pada aspek teori, antusiasme staf dalam mengikuti proses pelatihan secara umum cukup tinggi. Hal ini terlihat jelas dari banyaknya pertanyaan yang kemudian berkembang menjadi diskusi dua arah yang interaktif. Untuk lebih aplikatif di lapangan dan memperjelas materi, banyak pertanyaan-pertanyaan diajukan bersama dengan contoh-contoh kasus sosial di unit manajemen. Pelatihan sehari penuh ini sekaligus dimanfaatkan oleh para staf PT KBT untuk memperoleh masukan untuk memahami latar belakang, proses dan jalan keluar kasus-kasus sosial yang telah timbul di unit manajemen.
Beberapa buku karya Ir. Agung Nugraha, antara lain Rindu Ladang, Antropologi Kehutanan, dan Pelita di Tengah Belantara, diberikan pada para penanya menambah nuansa diskusi jadi lebih atraktif.
Penyegaran P & C FSC dan Sosialisasi Action Plan
Rangkaian kedua dari pelatihan ini adalah penyegaran Prinsip dan Criteria Forest Stewardship Council (FSC) yang dipaparkan pada Senin malam sampai Selasa malam, 15-14 Februari 2011. Juga disertai dengan pemaparan gap-gap hasil pre-assessment oleh PT. SmartWood yang dilakukan Desember 2010 lalu serta sosialisasi dan menggali masukan action plan untuk memenuhi P & C FSC tersebut diatas.
Perumusan action plan sebetulnya sudah dilakukan di Kantor Jakarta oleh Direksi dan The Nature Conservancy sebagai lead consultant. Penggalian masukan action plan di Camp S. Nyaan dilakukan agar action plan bisa lebih aplikatif dan mencerminkan prosess yang bottom-up untuk menghindari kurangnya rasa kepemilikan akan adanya rencana itu bagi anggota. Disamping itu sosialisasi action plan juga dimaksudkan sebagai sarana pembagian tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan bagi para staf sesuai bidangnya masing-masing.
Walaupun masih cukup banyak gap yang ditemukan pada saat pre-assessment -yang berarti juga cukup banyak kegiatan pembenahan yang harus dilakukan untuk menutupi gap-gap tersebut- namun dengan komitmen dari seluruh unsur manajemen, baik top, middle sampai low management, dan daya semangat kebersamaan, staf PT KBT tetap optimis dapat meraih sertifikat FSC. Dukungan dari aspek SDM, sarana dan prasarana sangat dibutuhkan. "Yes, We Can", itulah slogan PT KBT untuk sertifikat FSC. ***