Publikasi

  • Register

Konsultasi Publik Identifikasi dan Pengelolaan HCVF

 

1IUPHHK PT Kemakmuran Berkah Timber melaksanakan konsultasi publik Identifikasi dan Pengelolaan Hutan Bernilai Konservasi Tinggi (High Conservation Value Forest/HCVF) di Gedung Logistic Point Kecamatan Long Pahangai, Kutai Barat pada hari Rabu (28/9). Kegiatan ini dihadiri oleh para stakeholder yang ada di dalam dan sekitar areal konsesi perusahaan. Konsultasi publik HCVF yang dihadiri oleh 54 orang antara lain dihadiri oleh  Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Barat; Dinas Kehutanan Kutai Barat; LSM (The Nature Conservancy sebagai pelaksana identifikasi HCVF dan WWF); perwakilan dari Camat, para petinggi, kepala desa dan masyarakat sekitar perusahaan.

 

Konsultasi publik ini merupakan transparansi hasil penilaian HCVF dan bertujuan untuk menjaring masukan dari pihak-pihak yang lebih luas terhadap hasil penilaian dan rekomendasi yang diberikan kepada perusahaan dalam rangka membentuk rencana pengelolaan Nilai Konservasi Tinggi (NKT).

HCVF adalah konsep yang ditetapkan oleh Forest Stewardship Council (FSC) pada tahun 1999 sebagai ‘Prinsip ke 9’ dari standar pengelolaan hutan yang berkelanjutan skema FSC. Konsep HCVF didisain dengan tujuan untuk membantu para pengelola hutan dalam usaha-usaha peningkatan keberlanjutan sosial dan lingkungan hidup dalam kegiatan produksi kayu.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Camp Manager PT KBT Bpk. Jurianto S.Hut dan Kasi Pelayanan Umum Kecamatan Long Pahangai Bpk. Juan Anya mewakili Camat Long Pahangai. Dalam sambutannya Bpk. Jurianto S.Hut memaparkan komitmen, visi dan misi perusahaan dalam mengimplementasikan pengelolaan hutan secara lestari baik mengikuti skema dari pemerintah yang bersifat mandatory maupun skema internasional yang sifatnya voluntary.

2Pihak Kecamatan Long Pahangai, yang diutarakan oleh Bpk. Juan, pada dasarnya mengapresiasi setiap kegiatan yang tujuannya menciptakan keharmonisan antar pihak. Oleh karena itu, konsultasi publik ini diharapkan dapat menjadi salah satu kendaraan menuju tujuan tersebut.

Selanjutnya adalah Bpk. Yana Suryadinata dari TNC memaparkan pengertian dan tujuan identifikasi HCVF secara umum, hasil identifikasi HCVF di areal PT KBT untuk semua atribut NKT dan menyampaikan rencana pengelolaan dan monitoring NKT tersebut.

Setelah presentasi yang dipaparkan oleh TNC, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dengan peserta konsultasi publik. Sebagian besar peserta konsultasi publik memberikan apresiasi yang besar terhadap langkah PT KBT dalam mengimplementasikan HCVF di wilayah kerjanya. Terdapat beberapa masukan untuk melengkapi hasil identifikasi misalnya terkait deliniasi kawasan NKT, yang mayoritas masukan tersebut adalah untuk mempermudah pengelolaan dan pengamanan dalam implementasi pelaksanaan HCVF.

Pada tahun 2010 PT KBT berkolaborasi dengan TNC melaksanakan identifikasi HCVF di lapangan. Kegiatan ini dilakukan dalam dua periode pengambilan data yaitu dari tanggal 16 Februari sampai 7 Maret 2010, periode kedua dari tanggal 3 sampai 27 Mei 2010 dengan melibatkan lebih dari 20 orang tenaga teknis yang terlibat langsung dalam melakukan identifikasi bidang satwaliar (mamalia, burung dan herpetofauna), botani serta sosial budaya. (Januarti Sinarra .T, Barkah Setiaji, Andriani Tardanti)

Web Tools